Tangerang,Intelmedia.co, Sosok Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau yang biasa disapa Ahok, dinilai kinerjanya dalam pembangunan di DKI Jakarta sangat bagus. Program-programnya pun berjalan. Nampak perubahan di DKI Jakarta pun sangat terlihat salah satunya adalah Ruang Terbuka Hijau (RTH), perbaikan gorong-gorong bahkan Ahok juga tidak segan-segan memecat para bawahamnya yang dinilai telah melakukan Korupsi.
Namun sayang perkataan dan ucapan Ahok sangat menyakitkan dan melukai hati umat islam yang di lontarkan Ahok di Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu. Hal itu dikemukakan oleh M.Firdaus Oiwobo,SH, Ketua Umum Lembaga Swadaya Masyarakat Komunitas Pengawas Korupsi (LSM KPK).
" Kami menilai apa yang sudah dilakukan Ahok dalam membangun Kota Jakarta sudah sangat bagus, namun sayang di dalam perkataannya selalu asal bunyi alias (asbun) dan mengundang kontroversi Hal itulah membuat simpatik kami hilang kepada Ahok," geram Firdaus Oiwobo
Kekecewan Firdaus terhadap Ahok salah satunya adalah mengkaitkan Firman Allah SWT ke dalam ranah politiknya.
" Berpolitik sah-sah saja untuk meraih simpatik masyarakat, namun Ahok kali ini sudah kurang ajar yang telah membawa-bawa Firman Allah Subhanahuwattallah yaitu surat Al-Maidah ayat 51. Inilah yang menyebabkan para umat islam marah kepada Ahok. Perkataan Ahok dinilai telah memecah belah umat beragama di negeri ini. Yang notabane negara ini sudah aman dan jangan membuat rusuh atas statment-statmennya. Junjung tinggi kerukunan Umat beragama dinegeri ini, untuk saling menghargai hidup rukun dalam umat beragama," paparnya di Markas LSM KPK di bilangan Tangerang Selatan.
Firdaus, menghimbau kepada umat Muslim di seluruh Indonesia. Untuk menahan diri dan tidak terprovokasi. Namun harus lebih mengedepankan proses hukum.
" Mulut mu harimau mu, hal itulah yang pantas di tujukan kepada Ahok. Artinya perkataan Ahok ini sudah mengundang reaksi keras dari berbagai elemen masyarat umat muslim di seluruh Indonesia. Kami menghimbau kepada para pendemo untuk tidak melakukan hal-hal yang bersifat anarkis, namun lebih mengedepankan kepada proses hukum, agar hal murni para pendemo tidak ditunggangi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,. Bila hal ini terjadi maka di khawatirkan dapat mengganggu stabilitas nasional, dan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa," pungkas Firdaus Oiwobo. (Jwd)