Evoria Festival Goepark Tambora, Diatas Penderitaan Rakyat Kabupaten Bima Dan Dompu Yang Terdampak Musibah Banjir
FOTO : GUNAWAN. S.Sos
Kota Bima ~ Intel Media Bima/intelmedia.co ~ "Evoria" Kegiatan Festival Geopark Tambora yang akan dilaksanakan Pada tanggal (06 s/d 08 April 2021). Bertempat lokasi di Doro Ncanga, Desa Sori Katanga, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, Provinsi NTB.
Surat rekomendasi. Nomor : 360/361/BPBD/lV/2021. Menindaklanjuti Surat General Manager Dewan Pelaksana Geopark Tambora Nomor : 040/B/2021/03-G. Tambora Tanggal 31 Maret 2021 Perihal Permohonan izin Kegiatan dengan Protokol dan menunjuk :
1. Surat Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 050.13-20 Tahun 2021 Tertanggal 22 Januari 2021 Tentang Pembentukan Dewan Pelaksana Geopark Tambora.
2. Surat Rekomendasi Gubernur Ntb Nomor RS//104/EKO//03-BAPPEDA Tertanggal 26 Maret 2021 Tentang Rekomendasi/Dukungan untuk Kegiatan Festival Geopark Tambora.
3. Maka dengan ini diberikan rekomendasi/dukungan Kegiatan tersebut dilaksanakan mulai Tanggal 06 s/d 08 April 2021. Dengan memperhatikan dan melaksanakan Protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.
Dibubuhi Tanda tangan, Bupati Dompu.
Dewan Penasehat Komunitas Rumah Singgah Kota Bima. Gunawan S.Sos. Menyoroti Program unggulan Gubernur Ntb. Dalam hal ini Geopark Tambora yang terletak di wilayah Kabupaten Bima, sangat tidak elok dan sarat kepentingan kelompok lingkaran Gubernur itu sendiri.
Kegiatan Geopark yang di laksanakan oleh maneger Geoprak Tambora dalam waktu dekat ini. Kami anggap terselubung, yang di mana kegiatan tersebut sangat tertutup dan tidak terarah komunikasi dan koordinasi untuk berbagai pihak berkaitan dengan festival itu sendiri.
Di balik kegiatan ini kami duga bahwa festival Goepark Tambora. Hanyalah pengalihan opini/ issue saja di saat gaduhnya pengelolaan Geopark Rinjani dan Geopark Tambora yg di duga mar,up Anggaran dan kasusnya pun sudah masuk penanganan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia (RI) Saat ini.
Kegiatan festival Goepark Tambora di paksakan untuk adakan di saat Pandemi dan musibah Banjir yang melanda pulau sumbawa. Pertanyaan nya! Ada apa di balik semua ini?.
Direktur Geopark justru melangar intruksi Presiden dan Gubernur Tentang pembatasan kegiatan besar di saat covid melanda Negara ini.
Apa dan bagaimana skejul festival tersebut, yg jelas sudah mencederai nilai etika hukum yg berlaku di negara ini. Kapolri, Kapolda dan Kapolres di Nusa Tenggara Barat di harapkan untuk pro aktif dapat sesegera mungkin berkoordinasi dan kominikasikan kaitan kegiatan tersebut di laksanakan secara khusus.
Bagaimana pun yang namanya festival, jelas akan mengundang keramaian yg begitu besar dan pasti di hadiri oleh berbagai pihak baik dalam negeri maupun luar negeri karna Destinasi Wisata Tambora masuk kategori wisata yang mendunia saat ini.
Direktur Geopark Tambora dan Panitia pelaksana Kegiatan bersurat ke beberapa dinas dan Organisasi Perangkat Daereh (OPD). Bahkan seluruh sekolah yang ada untuk mengirim perwakilan delegasi di acara tersebut. Dan izin keramaian dari pihak Kepolisian dalam hal ini pemberitahuan kegiatan, mohon di koreksi dan di analisis berbagai kembali, karena dampak yg terjadi saat keramaian dan harus bisa mengunakan standar protokoler covid-19.
Kegiatan festival Geopark Tambora yang bersumber dari Anggaran Negara Anggaran Penggunaan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Penggunaan Belanja Daerah (APBD) Dana CSR. Tentu bernilai fantastik dan kami duga di salah gunakan dan terindikasi korupsi berjamaah di lingkaran Gubernur. Azas Dugaan kami terhadap pengelolaan Geopark Tambora mulai dari penunjukan Direktur Geopark Tambora dan jajaran ke bawah adalah bagian dari pembagian jatah kue kekuasaan semata, sebagai balas jasa bagi mantan Ketua Tim wilayah kota / kabupaten bima.
Hemat kami dalam menilai kebijakan Gubernur mengangkat direktur Geopark Tambora salah sasaran dan melangar instruksi Presiden. Tentang Nilaiai Cagar Budaya yang di kelola oleh Balai Taman Nasional (BTN) yang melibatkan berbagai unsur dalam multi aspek disiplin ilmu, tentang pahaman nilai budaya dan sejarah itu sendiri.
Sebenarnya Gubernur Ntb, harus melihat dan mengkaji aspek kemampuan calon direktur Non-struktural pemerintahan dan melibatkan semua unsur dalam pengelolaan Geopark Rinjani Lombok dan tambora. Sejau ini Gubernur Ntb, tidak melibatkan unsur Sejarawan dan Budayawan yang paham akan nilai budaya dan sejarah yang relevan tentang taman budaya Geopark Tambora.
Pertanyaan nya apa relevanya Direktur Goepark yg Notabenenya Insinyur Tehnik yg membidangi Jasa Kontruksi sebagai Manejer Geopark Tambora lebih-lebih bukan rahasia umum lagi dia mantan Ketum Tim relawan pemenangan Pemilihan Gubernur (PILGUB) "Jul-Rohmi" kala itu.
Harapan kami Gubernur Ntb, segera hentikan festival Geopark Tambora yang di adakan oleh Direktur Geopark tersebut. Karna mengingat saat ini, suasana Ntb menangis, meratapi, musibah banjir di wilayah pulau sumbawa Kota / Kabupaten Bima dan Dompu. Sebaiknya anggaran untuk kegiatan vestival bergengsi di Tambora di alihkan untuk korban musibah banjir yang melanda masyarakat pulau sumbawa dari pada Evoria dan hura-hura semata.
Sumber : Dewan Penasehat Komunitas Rumah Singgah Kota Bima. Gunawan S,Sos