Intelmedia.co

sengketa lahan masyarakat akibat di rampas oleh perusahaan besar di Indonesia semakin bermunculan,baru baru ini sengketa itu terjadi lagi di wilayah puncak Cisarua bogor.

awalnya terjadi pembongkaran yang menyasar kepada warung UMKM milik pedagang puncak namun makin kesini akhirnya pembongkaran itu tercium adanya dugaan sabotase yang di lakukan oleh oknum Pemkab bogor dengan diduga bekerjasama dengan pihak perusahaan yaitu PT SSBP.

penertiban mengatasnamakan bangunan liar akhirnya menyasar pula kepada bangunan yang berijin diantaranya milik Firdaus oiwobo yang telah mempunyai surat lengkap dari badan pertanahan nasional kabupaten bogor,merasa haknya tidak di hargai oleh Pemkab bogor akhirnya Firdaus oiwobo menggugat Pemkab bogor ke pengadilan tata usaha negara dengan nomer gugatan 104 karena tidak berkenan dengan proses pembongkaran yang diduga menyalahi proses Dir.

firdauspun menggugat pt SSbp ke pengadilan bogor dengan nomer 382 gugatan perbuatan melawan hukum, namun tidak sampai disitu akhirnya di awal bulan Februari 2025 Firdaus oiwobo kembali mengajukan gugatan ke pengadilan Tatausaha negara JAWABARAT dengan tergugat diantaranya kementrian ATR bpn, kanwil pertanahan provinsi JAWABARAT dan badan pertanahan nasional JAWABARAT,selain itu Firdaus oiwobo juga menggugat Bappenda kabupaten bogor ,camat Cisarua dan kades tugu utara ,Pt SSBP serta notaris, semua nya digugat karena diduga adanya persekongkolan jahat terhadap proses penerbitan sertifikat tersebut,

Firdaus juga akan melaporkan pihak pihak yang melakukan korupsi,gratifikasi dan pemalsuan data autentik negara dengan ancaman hukuman diatas 10 tahun penjara, menurut nya saat di wawancara oleh awak media di pengadilan Jakarta pusat pada hari Senin 3/2/2025 mengatakan bahwa gugatan ini dilakukan untuk memberi signal kuat kepada pemerintahan prabowo Subianto agar bisa menindak tegas oknum pejabat dan perusahaan yang selalu bermain di lahan hutan dan perkebunan dengan modus kerjasama oprasional yang menguasai lahan perkebunan seluas ratusan bahkan ribuan hektar. Dengan Ijin perkebunan yang di diduga dialih fungsikan menjadi lahan wisata."saya akan terus menggugat dan melaporkan semua oknum yang terlibat termasuk pihak perusahaan yang diduga bermain dalam masalah perkebunan ini,karena saya mencurigai banyak pelanggaran hukum didalamnya, agar kedepan tidak ada lagi mafia lahan yang semena mena terhadap hak rakyat indoensia,@ujar Firdaus .

saat ini Firdaus oiwobo diketahui sedang menggugat Pemprov.dki terkait lahan Petukangan yang diduga di gelapkan, Firdaus dikenal sebagai pengacara apresiasi perkara perdata sengekta lahan yang sering melaporkan dan menggugat lawannya ke pihak berwajib(red#syh)