LEMBAGA KPK DPC CIANJUR. CIUM AROMA PUNGLI DI SMP NEGERI 1 SINDANG BARANG KAB CIANJUR
CIANJUR INTELMEDIA .CO Sekolah SMP Negeri Sindang barang kabupaten cianjur diduga lakukan pungli terhadap murid , dan Sejumlah orang tua murid yang anaknya sekolah di SMP 1 kecamatan sindang barang kabupaten cianjur mengeluh dengan punguta yang kurang masuk akal bagi orang tua murid
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Sindangbarang Kecamatan Sindangbarang,Kabupaten Cianjur. Mengeluhkan adanya pungutan sewa Gedung dan fasiltas komputer sebesar Rp.100.000 / siswa.
Sebut saja Zaenal, salah satu orang tua murid SMPN 1 Sindangbarang menuturkan, meski banyak orang tua siswa yang merasa keberatan tentang pungutan tersebut, namun pihak sekolah kekeuh membebani iuran tersebut dengan dalih untuk kelancaran nanti menjelang Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
"Beberapa hari yang lalu orang tua murid memang sempat rapat dengan sekolah dan komite prihal UNBK akan dibebankan biayanya ke siswa sebesar Rp 100 ribu,katanya uang tersebut buat sewa gedung dan komputer yang di pinjam dari SMAN 1 Sindangbarang," ungkapnya saat di konfirmasi di kediamannya baru-baru ini. Kamis (10/1/2019).
Zaenal memaparkan, jika pihak sekolah tidak hanya memungut uang UNBK saja, untuk pembelian sebuah kursi dan meja sebanyak 120 unit yang sebelumnya kata pihak sekolah sempat hilang, pengadaan nya kembali dibebankan kepada orang tua murid denagan nilai sebesar Rp 150 ribu/siswa untuk kelas 7 dan 8 sementara untuk kelas 9 dibebankan sebesar Rp 230 ribu/siswa.
"Alasannya sih meja dan kursinya hilang jadi kami semua orang tua murid harus di bebani lagi membayar kursi dan meja untuk sekolah anak kami," ungkapnya
Sementara itu, Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 1 Sindangbarang, Etang Rohadi mengakui, jika sekolah yang baru dia pimpin satu tahun yang lalu, telah membebani iuran kepada orang tua siswa guna untuk kegiatan UNBK nanti.
"Memang saya sudah pikirkan sebelumnya dan mendapat arahan juga dari Sub Rayon, dengan jumlah peserta UNBK 206 siswa, sedangkan fasilitas komputer tidak ada," di akui kepsek pada INTEL MEDIA. CO
Namun Etang berdalih, jika pungutan tersebut sudah melalui kesepakatan bersama antara orang tua murid, sekolah yang juga di ketahui langsung oleh komite sekolah.
"Bahkan di waktu rapat,komite sendiri sempat memberikan pertanyaan kepada para orang tua jika ada yang keberatan tentang iuran ini," ungkapnya
Etang menambahkan, sementara untuk iuran bangku dan kursi sekolah yang juga dibebankan kepada orang tua siswa. Dia beralasan, bahwa praktek pungutan tersebut. Sebelumnya sudah di rapatkan dengan komite hingga menghasilkan kesepakatan.
"Kalau lapor polisi prihal bangku dan kursi yang hilang saya khawatir urusannya takut panjang, makannya saya punya gagasan ini dan di sampaikan kepada komite besaran pungutannya hingga komite pun menyetujuinya," pungkasnya.
Ketua kembaga kpk dpc kab cianjur (pudin Ariwibowo) menerangkan dengan alasan kepsek yang tidak masuk akal buat orang tua murid ,jika emang betul di sekolah pernah mengalami kemalingan apa lagi yang hilang meja kursi kenapa tidak lapor pihak berwajib ? biar ada bukti buat di perlihatkan pada orang tua murid biar tidaj ada miskomunikasi denagan orang tua murid ,dan masa kursi meja hilang semua bersih dari sekolah ? Saya rasa tidak mungkin adapun hilang paling sebagaian saja ,namun ko pungutan nya besar banget ?
Masih ungkap pudin. sekecil apapun yang di biyayai oleh angaran negara lalu hilang itu harus segera laporkan ke pihak yang berwajib biar orang tua murid percaya setelah melihat bukti laporan polisi secara pormil ,karna pada saat ini masyarakt itu sudah tidak bodoh lagi semua sudah pintar .dan sya sangat berharap guru atau/ kepsek jangan sekali kali mengajarkan murid untuk berbohong,"pungkas pudin (tim)