ORANG INDONESIA TIMUR SUDAH BERSATU," SUARAKAN PERSATUAN DEMI NKRI" PENGACARA COWBOY ANGKAT BICARA
Intelmedia.co
Puluhan organisasi masyarakat dari 13 provinsi diseluruh Indonesia bagian Timur mendeklarasikan persatuan dalam sebuah organisasi Persaudaran Timur Raya (PETIR).
Ormas-ormas ini bersatu untuk memperjuangkan kesejahteraan di Indonesia Timur yang selama ini terabaikan dari segala sisi.
13 provinsi itu terdiri dari Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTB), Sulawesi Utara (Sultra), Gorontalo, Sulawesi Tengah (Sulteng), Sulawesi Barat (Sulbar), Sulawesi Selatan (Sulsel), Sulawesi Tenggara (Sulteng), Maluku Utara (Malut), Maluku, Papua Barat dan Papua.
Sekretaris Jenderal PETIR, Syaifuddin, mengatakan, PETIR lahir sebagai sebuah kebangkitan sejarah untuk menyatukan semua orang dari Indonesia bagian Timur.
Menurutnya, banyak paguyuban yang berasal dari 13 provinsi sifatnya kedaerahan, namun belum ada suatu organisasi yang merangkul warga dari 13 provinsi di Jabodetabek. Selain itu, tak jarang beberapa daerah dari 13 provinsi ini bertikai satu sama lain di Ibu Kota."PETIR lahir sebagai sebuah kebangkitan sejarah untuk menyatukan paguyuban-paguyuban di 13 provinsi," imbuhnya saat di wawancara team intelmedia.co di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Rabu (29/9/2021).
Syaifuddin menjelaskan, dalam konteks kebangkitan sejarah, PETIR juga lahir menjiwai semangat Bung Karno yang menyatukan organisasi pemuda di era pra-kemerdekaan. Di mana banyak organisasi pemuda juga bersifat ke daerahan.
Pakar komunikasi politik dari Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta ini berharap, semangat kedaerahan yang berkotak-kota yang ada selama ini, bisa direkatkan dalam wadah PETIR.
Oleh karena itu, lanjut Syaifuddin, momen kelahiran PETIR ini akan bergerak maju untuk memperjuangkan nilai-nilai Trisakti Bung Karno yang dikhususkan bagi kebangkitan hajat hidup seluruh warga Timur Raya. Tujuannya tentu berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian Indonesia di bidang kebudayaan sesuai dengan semangat dan cita-cita revolusi 17 Agustus 1945.
"Trisakti ini menjadi salah satu landasan moral perjuangan PETIR dalam kerangka kedaulatan NKRI di tengah arus liberalisasi politik, ekonomi dan kebudayaan asing yang sedang mencengkram di negeri kita saat ini," beber Syaifuddin yang juga salah satu dari lima dewan pendiri PETIR ini.
Diketahui pendiri petir adalah Dr.H gazali ama la nora,M Firdaus Oiwobo,SH alias pengacara cowboy, Dr.syaifudin s.kom,M.kom dan lainnya.
Sementara itu bung robert salah seorang perwakilan dari Papua mengatakan, PETIR harus menjadi simbol kebangkitan warga Indonesia di bagian Timur. Menurutnya, banyak warga Indonesia Timur selalu dipinggirkan dari pemerintahan.
"Tapi kalau kita sifatnya hanya berkumpul dan tidak bergerak, sama saja,"ujarnya.
Team intelmedia.co pun menyempatkan diri untuk mewawancarai kepala badan Advokasi Masyarakat persaudaraan timur raya yang bernama M Firdaus Oiwobo,SH alias pengacara cowboy yang juga salah satu pendiri ormas persaudaraan timur raya.
Pemuda indonesia timur yang juga menjabat sebagai pimpinan di berbagai organisasi ini, diantaranya sebagai ketua umum Laskar Bima bersatu menyambut bahagia dengan adanya organisasi persaudaraan timur raya atau petir ini,dirinya berharap agar petir dapat membantu pemerintah dalam menangani permasalahan masyarakat indonesia bagian timur " saya selaku kepala badan advokasi dpp persaudaraan Timur Raya menyambut baik bersatunya masyarakat Timur,namun tetap saya juga berharap agar masyarakat timur dapat hidup teratur dan taat Hukum.
Kami juga berencana akan melakukan upaya kerjasama dengan pemerintah indonesia dalam meningkatkan Sumber daya manusia masyarakat indonesia timur agar terlihat profesional dan proposional dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara,harapan saya pun semoga pemerintah dapat memperhatikan kesejahteraan masyarakat Indonesia timur agar pembangunan Sumber daya alam dan sumber daya manusia dapat dirasakan secara merata dan seksama oleh masyarakat indonesia timur agar tidak ada ketimpangan."pungkasnya.(red# syh)