Kota Bima ~ Intel Media Bima/intelmedia.co ~ Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Serikat Pers Reformasi Nasional (Sepernas) Kabupaten Bima, Syamsudin Al-Haq, SH menyayangkan tindakan Kepala Cabang BNI Bima jika memang benar mengusir sejumlah media yang saat melakukan peliputan aksi Demotrasi ratusan mahasiswa STKIP Bima di depan Kantor BNI setempat, Senin, 22/03/21.

"Kami sayangkan tindakan perbuatan melawan hukum Kepala Cabang BNI itu kalau memang benar mengusir wartawan sedang melaksanakan fungsi control sebagaimana dimaksud UU Pers Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Tindakan tersebut adalah melanggar Bab VIII Pasal 18 Ayat (1),  pidana 2 tahun penjara dan denda 500 juta," ungkap Ketua DLC SEPERNAS kabupaten Bima melalui press releasenya, Pada Hari Selasa Sore (23/03/21).

Pria yang juga salah satu pimpinan redaksi media lintasrakyat.net itu mengaku,  pengusiran beberapa wartawan yang hendak ingin melakukan wawancara terkait pemotongan uang Kartu Indonesia Pintar (KIP) menjadi substanti tuntutan mahasiswa kala itu berawal adanya informasi dari media infobima.com.

"Ya, saya tahu adanya pihak BNI Bima bertindak tersebut, setelah saya membaca berita disajikan media infobima.com, yang juga bagian media berada dalam wadah organisasi yang dinahkodai saya di daerah kabupaten bima ini,"tuturnya.

Ia menambahkan, untuk langkah hukum masih dikoordinasikan dengan Advokasi SEPERNAS, apakah ada wartawan dari SEPERNAS, yang diusirnya atau tidak.

"Kita akan konfirmasi dulu dengan seluruh organisasi kami yang tergabung dalam DPC Sepernas Kabupaten Bima dan jika ternyata ada di antaranya, maka akan dikoordinasikan dengan Advokasi Hukum SEPERNAS Langkah selanjutnya tergantung Advokasi, kita bahas dulu secara internal. Nanti kita lakukan jumpa pers hasilnya,".

Menurut salah satu Pimpinan Media Online Intel Media, Aryadin yang di hubungi melalui via Whats App (WA), Selasa 23/03/21 mengatakan bahwa kami diusir oleh Pimpinan BNI Cabang Bima dengan melambaikan tangan tanda dimana dia tak bisa memberikan keterangan persnya pada beberapa oknum media online," jelasnya.